Langkah yang tepat untuk saling bertukar informasi, berdiskusi dan menjalin komunikasi tentang dunia pendidikan, teknik elektro dan ilmu lainnya.

State University of Malang

It's my campus. UM is The Learning University

Faculty of Engineering

Good Faculty to be professional engineer and excellent teacher.

Department of Electrical

How excellent the learning is!

Hello, it's me. I'm ovan.

You can contact me by email or my social media account. Nice to meet you. Thank's. ^^

Senin, 14 Desember 2015

PERALATAN PENGALIH DAYA

Welcome to OVANLORD'S LIBRARY


1.   Komponen Peralatan Pengalih Daya



Komponen-komponen peralatan pengalih daya ditempatkan pada panel listrik, meliputi: Pengaman listrik, Kontaktormagnit, Time delay, Push botton, Overload, Lampu indikator, Transformator, alat ukur listrik.

Pada setiap peralatan pengalih daya disertai gambar rangkaian pengendali dan gambar rangkaian pengawatan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan operator memahami cara kerja peralatan pengalih daya tersebut.





                                             Gambar 1. Panel Pengalih daya
 






1.1.    Pengaman Panel

     Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada rangkaian pengendali atau rangkaian pengawatan (ayat 412  C 2  , ayat 412  C 5).






 
                                      Gambar 2. Pengaman Listrik
 













        Pengaman listrik NFB digunakan untuk pengaman induk, MCB 1 Fasa digunakan untuk pengaman rangkaian pengendali dan MCB 3 Fasa untuk pengaman rangkaian pengawatan.



1.2.    Kontaktormagnit

     Kontaktormagnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan elektromagnetis digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load).  Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO) dan Normally Close (NC).

        Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama  (NO) yang diberi nomor terminal 1-2, 3-4 dan 5-6. dan kontak bantu  dengan nomor terminal 13-14 (NO) dan 21-22 (NC). Kontak utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke sumber energi dan terminal 2-4-6 dihubungkan ke beban (load).




                Gambar 3. Kontaktormagnit







Gambar 8. Simbol Kontaktormagnit

Terminal a-b merupakan kumparan penguat magnit yang berfungsi untuk menghasilkan kemagnitan.

         Kontaktormagnit pabrikan terdiri dari beberapa kontak diantaranya: 3NO+1NO; 3 NO+1NO 1NC; 3 NO+2NO 2NC. Untuk kemampuan arusnya dapat memilih dengan kemampuan arus 10 A; 15 A; 25 A; 30A; 50 A dll.



1.3. Push Botton



Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.

Berdasarkan jenis kontaknya terdiri dari: Single kontak dan Double kontak.


Text Box: Gambar 9. Simbol tombol tekan


1.4.   Time Delay


Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu sistim pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO pada terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8.







2.5.   Thermal Over Load Relay


Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.

Jaringan listrik akan putus bila arus yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui proses panas yang terdapat pada relay.

Pada saat mereset kembali memerlukan waktu untuk mengaktifkan kembali karena perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu.




Terminal
Kontak
95-96
NC
97-98
NO

 






Sumber Rujukan:
         Modul Mengoperasikan Peralatan Pengalih daya Tegangan Rendah SMKN 1 SINGOSARI




Share:

MACAM TEGANGAN LISTRIK

Welcome to OVANLORD'S LIBRARY


        Sumber energi yang kita jumpai untuk berbagai kegiatan sehari-hari yang digunakan baik di rumah maupun di industri adalah sumber energi Direct Current (DC) dan Alternating Current (AC).


1.1.      Direct Current (DC)

      Sumber energi DC adalah arus yang memiliki besar dan arah yang konstan /tetap bila dibandingkan terhadap waktu. Sumber DC biasanya dapat diperoleh melalui baterei atau dari sumber AC yang telah disearahkan. Simbol sumber DC seperti gambar di bawah ini:


Gambar 1. Simbol Sumber DC





1.2.       Alternating Current (AC)

      Sumber energi AC adalah arus yang besar dan arahnya berubah sepanjang waktu. Arus AC nilainya naik dari nol ke nilai maksimum, turun ke nol lagi, kemudian berbalik mengikuti suatu pola dalam arah yang berlawanan. Pertukaran arah yang berlangsung secara periodik disebut frekuensi.


      Frekuensi diartikan pula sebagai jumlah gelombang dari sinyal ac pada setiap detik. Frekuensi diukur dalam satuan Hertz (Hz).

      Sumber energi yang sering digunakan oleh perumahan atau industri hampir semuanya mempergunakan arus bolak-balik (AC). Keuntungan mempergunakan arus AC ialah arusnya dapat dinaikkan atau diturunkan sehingga mempermudah didalam mengirimkan ke jarak yang jauh.

      Selain dari pada itu keuntungan lain dari arus AC adalah karena sifatnya yang selalu berubah arah pada setiap setengah putaran (gelombang) maka dalam penggunaannya tidak memakai kutub sehingga pemasangan suatu alat ke sumber ini tidak perlu khawatir terhadap polaritas.

Sumber AC diperoleh dari generator AC, simbol untuk sumber AC adalah sebagai berikut:



1.3.  Bahaya Listrik Pada Manusia


      Keselamatan kerja adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik dapat menyebabkan luka yang serius bahkan kematian. Kecelakaan listrik terjadi akibat kecerobohan atau kurangnya pengertian tentang listrik. Mempelajari lebih dahulu cara mengoperasikan rangkaian peralatan listrik dengan tepat merupakan hal utama. Pelajari bagaimana alat itu bekerja dan cara yang tepat untuk menanganinya.

      Arus listrik yang mengalir pada kabel tidak nampak oleh kasat mata. Arus listrik akan mudah diketahui dengan menggunakan alat ukur. Barangkali bahaya yang paling besar terhadap aliran listrik adalah bahaya sengatan listrik. Arus yang mengalir ke tubuh manusia yang lebih dari 10 mA dapat melumpuhkan korban. Bahaya sengatan listrik meningkat sesuai dengan kenaikan tegangan (voltase). Karena itu mereka yang bekerja dengan tegangan tinggi harus dilatih dan diperlengkapi peralatan pengaman yang tepat.

      Jika kulit manusia basah atau luka, maka resistansinya terhadap aliran listrik dapat turun drastik. Jika hal itu terjadi, maka walaupun tegangan yang mengalir hanya sedang saja arus listrik akan menyengat dengan serius. Teknisi yang berpengalaman mengetahui hal tersebut, dan akan membuat pembagian tegangan yaitu tegangan rendah dan tegangan tinggi. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman, kita akan mempelajari banyak prosedur pengamanan khusus berkaitan dengan listrik.

Sumber Rujukan:
         Modul Mengoperasikan Peralatan Pengalih daya Tegangan Rendah SMKN 1 SINGOSARI

Share:

BELAJAR PENGETAHUAN DEKLARATIF DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL

Welcome to OVANLORD'S LIBRARY
Kajian Belajar Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural berikut ini.


Belajar Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural

Proses elaborasi dan organisasi dalam pengetahuan deklaratif harus ditingkatkan dalam mengajar. Dimana Elaborasi adalah suatu proses penambahan pengetahuan yang berhubungan dengan informasi dan organisasi adalah proses pembagian himpunan informasi menjadi sub – sub himpunan dan penentuan hubungan antara sub – sub himpunan itu. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses – proses tersebut. Untuk merangsang elaborasi, guru dapat meminta siswa untuk membentuk membentuk gambaran – gambaran mental, menggunakan analogi – analogi untuk materi pelajaran yang tidak dikenal oleh siswa dan yang terlalu abstrak. Untuk merangsang organisasi, guru dapat memebrikan suatu daftar yang berisi garis – garis besar pelajaran.

Pada pengetahuan deklaratif, strategi yang digunakan dalam pengajaran adalah strategi umpan balik. Dimana strategi ini adalah apabila prosedur merupakan pengenalan pola, maka kesempatan untuk mengklasifikasikan contoh – contoh baru dari pola hendaknya diberikan. Pada umpan balik tidak hanya memperlihatkan apakah yang dilakukan siswa itu betul, namun saat jawaban dari siswa itu juga salah dan itu harus ditunjukan mana jawaban yang betul dan bagian mana yang salah. Apabila prosedur merupakan urutan aksi, maka hendaknya soal yang diberikan kepada siswa adalah berupa aplikasi dari prosedur dan hendaknya umpan balik menunjukkan secara tepat dalam hal apakah aplikasi itu tidak betul ataupun bagaimana prosedur yang betul diterapkan. Jadi, semua proses belajar tentang pengetahuan prosedural tergantung pada latihan dan umpan balik.



Kajian Belajar Pengetahuan Deklaratif dan Pengetahuan Prosedural pada Pendidikan Teknik Elektro

Misalnya seorang mahasiswa pendidikan teknik elektro ditugaskan untuk membuat suatu makalah sederhana, maka yang perlu dilakukan mahasiswa tersebut ialah pertama-tama mahasiswa tersebut perlu untuk menggambarkan pada memory sematiknya dan pada sumber informasi eksternal seperti artikel dan teks, untuk pengetahuan deklaratif yang dapat membentuk suatu makalah. Oleh karena itu, mahasiswa tersebut harus mampu mempergunakan suatu jaringan deklaratif informasi dan memahami hubungan di antara elemen-elemennya. Yang kedua, mahasiswa tersebut perlu untuk latihan keterampilan prosedural, dimana hal ini bertujuan agar mahasiswa tersebut mudah untuk menangani dan bercermin melalui teks. Hal ini diperlukan oleh mahasiswa tersebut untuk dapat mempersiapkan makalah akhir. Oleh karena itu, mahasiswa tersebut harus mampu melaksanakan keterampilan prosedural sederhana dan kompleks untuk menuju pada penyelesaian tugas.
Share:

Minggu, 13 Desember 2015

CONTOH SCRIPT MEMBUAT SINYAL DENGAN MATLAB

Berikut merupakan contoh -contoh script membuat sinyal sinus, segitiga, kotak dan aplikasinya terhadao grafik dengan menggunakan matlab.


%PROGRAM SINYAL SINUS
x = 0:0.1:1;
y = sin(x*1*pi*2)*2;
subplot(2,2,1);plot(x,y,'LineWidth',2)
title('SINYAL SINUS');
grid on;

%PROGRAM SINYAL SEGITIGA
x = 0:1:4;
y=[0 3 0 3 0];
subplot(2,2,2);plot(x,y,'LineWidth',2);
grid on
title('SINYAL SEGITIGA');

%PROGRAM GRAFIK y =
x=0:0.01:3;
y=x.^2;
subplot(2,2,3);plot(x,y,'LineWidth',2);
title('GRAFIK y=x^2');
grid on;

%PROGRAM SINYAL KOTAK
x=[0 2 2 2 0 0 0];
subplot(2,2,4);stairs(x,'LineWidth',2);
axis([0 10 0 3.5]);
title('SINYAL KOTAK');
grid on

%PROGRAM KURS MATA UANG
x = [20 21 22 23 24 25 26 27];
y = [12659 12557 12451 12444 12465 12488 12517 12493];
plot(x,y,'--rs','LineWidth',2,...
                'MarkerEdgeColor','k',...
                'MarkerFaceColor','g',...
                'MarkerSize',10);
xlabel('Tanggal');
ylabel('Rupiah / US Dollar');
title('KURS IDR/USD 20-27 Januari 2015');
grid on
min_y = min(y)
max_y = max(y)


Share:

CONTOH CURRICULUM VITAE DALAM BAHASA INGGRIS


Curriculum Vitae

Name                           : Ovi Andianto

Address                       : Perum. Pondok Mutiara Asri F9/6 RT 33 RW 07

                                    Pandanlandung, Malang

E-mail                          : oviandianto@gmail.com

Mobile                         : +62822-5706-1895

Date of birth               : December,  1995

Family                         : Single

Objective                     : to establish and make good contribution in PT. Indolakto that  will enhance my overall electrical engineering skill and assist me in reaching my long goal of becoming a professional electrician

Education                    :

2013                Training, PLN (PERSERO) Rayon Sukorejo Area Pasuruan

2011-2014       Electrical Engineering, State Vocational High School 1 Singosari

2008-2011       State Junior High School 1 Pujon

2008-2002       State Elementary School 1 Pandanlandung

Academic achievements: got the best mathematics  score in National Examination 2014

Languages                   : Indonesian    Excellent         (speak, listen, read and write)

                                      English          Excellent         (speak, listen, read and write)

Key Qualifications      : strong background in electrical engineering, with focus on maintenance management, systems and operation, organizing, electrical installation design, operating coordination, good knowledge in various condition, monitoring techniques, electrical monitoring and analysis, motor analysis as well as good knowledge of many methodologies in maintenance like: CNC
Share:

SURAT LAMARAN KERJA DALAM BAHASA INGGRIS


Malang, February  2015

Attention To:

Mr. Bambang Susanto

PT. Indolakto

Jl. Raya Purwosari Km 62 Purwosari

Pasuruan


Dear Mr. Bambang

I am graduate student in State Vocational High School 1 Singosari and I have skill in electrical engineering and also operate production machines. I am exactly looking for a position related to Electrical Department of your major company.

I completed a “PRAKERIN”.  I am able to operate production machines, maintain switchgear, maintain panel, repair electrical loads, and repair electrical machines.

At State Vocational High School 1 Singosari, my training involves PLN (PERSERO) Rayon Sukorejo Area Pasuruan. To enhance my background, i have experience in and understanding of electrical engineering. With this background, i surely believe that i am competent to meet chalenging tasks and can make a better contribution to your major company.

Herewith i enclosed my curriculum vitae and certificates, which will give details of my qualification.

Thank you for your consideratipn. I look forward to hearing from you soon
Sincerely yours

Ovi Andianto


Enclosures:

-          Curiculum vitae

-          Certificates

-          Photo
Share:

SEMIKONDUKTOR ELEKRONIKA ANALOG

Nama               : Ovi Andianto
NIM                : 140534602712
Prodi               : S1 Pendidikan Teknik Elektro C 2014
Matakuliah      : Elektronika Analog 1

Tugas Elektronika Analog 1

1.    Jelaskan pengertian dari bahan semikonduktor!
Jawaban:
Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnit, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.
Tahanan jenis bahan semikonduktor antara sekitar 10-3 Ὠm sampai dengan sekitar 10+3 Wm. Atom-atom bahan semi konduktor membentuk krristal dengan struktur
tetrahedral, dengan ikatan kovalen. Bahan semi konduktor yang
banyak dipakai dalam elektkronika adalah silikon (Si) dan Germanium
(Ge). Pada 0 0K SI mempunyai lebar pita terlarang (energy gap) 0,785
eV, sedang untuk Ge 1,21 eV.
Baik Si maupun Ge mempunyai elektron valensi 4. Ada 2 jenis
nahan semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik (murni) dan semi
konduktor ekstrinsik (tidak murni). Untuk semikonduktor ekstrinsik
ada 2 tipe yaitu tipa P dan tipe N.
Sumber Rujukan:
·         staff.uny.ac.id/...Pd..../Bahan%20Semikonduktor.pdf
·         ikabuh.files.wordpress.com/.../klmpk-iii-semikondukt.pdf
·         Siswoyo. 2008.  Teknik Listrik Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.





Gambar 1: struktur atom silikon dan germanium (Siswoyo. Teknik Listrik Industri Jilid 2)





2.    Apa arti dari elektron valensi?
Jawaban:
Elektron valensi adalah jumlah elektron yang menempati orbit terluar dari struktur atom suatu bahan. Jumlah elektron valensi paling banyak adalah 8. Elektron valensi inilah yang berperan dalam menentukan sifat kimia unsur.
Sumber Rujukan:
·         Siswoyo. 2008.  Teknik Listrik Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


3.    Apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik?
Jawaban:
Semikonduktor intrinsik adalah bahan semikonduktor murni (belum diberi campuran/pengotoran) dimana jumlah electron bebas dan holenya adalah sama. Konduktivitas semikonduktor intrinsik sangat rendah, karena terbatasnya jumlah pembawa muatan hole maupun elektron bebas.
Pada 0 K pita valensi penuh, pita konduksi kosong sehingga bersifat sebagai isolator.
Pada suhu yang lebih tinggi misal pada suhu kamar ada elektron pada
pita valensi yang energinya melebihi energi gap sehingga dapat
meloncat dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas
dengan meninggalkan kekosongan pada pita valensi. Kekosongan ini
disebut hole (lubang) dan dianggap bermuatan positif sebesar muatan
elektron.
Sumber Rujukan:
·         staff.uny.ac.id/...Pd..../Bahan%20Semikonduktor.pdf
·         ikabuh.files.wordpress.com/.../klmpk-iii-semikondukt.pdf


4.    Sebutkan beberapa contoh semikonduktor yang bervalensi tiga!
Jawaban:
Atom trivalent (bervalensi tiga) disebut sebagai atom akseptor, yaitu aluminium, boron, dan gallium.
Sumber Rujukan:
·         Siswoyo. 2008.  Teknik Listrik Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.



5.    Bagaimana proses pembuatan dioda?
Jawaban:
Semikonduktor tipe P yang disambungkan dengan semikonduktor tipe N, daerah pertemuannya disebut Junction PN. Elektron dari tipe N cenderung menyebar dan memasuki hole yang ada di tipe P, maka hole akan lenyap dan elektron pita konduksi menjadi elektron pita valensi. Tiap pasangan ion positif dengan ion negatif disebut dipole, daerah di sekitar junction PN akan dikosongkan dari muatan muatan yang bergerak. Daerah yang kosong muatan ini dinamakan depletion layer. Dari prinsip Junction PN ini selanjutnya menjadi dasar bagi pembuatan dioda bahkan transistor, thryristor dan GTO. (lihat gambar dibawah ini)

Sumber Rujukan :
·         Siswoyo. 2008.  Teknik Listrik Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.








Gambar 2: Junction PN (Siswoyo. Teknik Listrik Industri Jilid 2)


6.    Bagaimana karakteristik dari N?
Jawaban:
Untuk menjadikan bahan semikonduktor menjadi tipe N harus didoping, yaitu menambahkan suatu atom yang memiliki lima elektron valensi (pentavalent). Dengan penambahan atom pentavalent konfigurasi menjadi berubah, menjadi kelebihan satu elektron. Kondisi seperti ini disebut semikonduktor tipe N yang berarti negatif. Atom pentavalent disebut sebagai atom donor, yaitu arsen, antimon, dan pospor.
Sumber Rujukan:
·         Siswoyo. 2008.  Teknik Listrik Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


Gambar 3: Semikonduktor Tipe N (Siswoyo. Teknik Listrik Industri Jilid 2)






           
7.    Bagaimana karakteristik dari P?
Jawaban:
   Untuk menjadikam semikonduktor tipe P artinya mebuat bahan semikonduktor memiliki hole, dengan cara memberikan doping atom yang memiliki tiga elektron valensi (trivalent). Karena atom trivalent memiliki tiga elektron, sehingga dari empat pasangan yang ada hanya tujuh elektron yang berjalan dalam orbit valensinya. Dengan kata lain sebuah hole akan muncul dalam setiap atom trivalent. Atom silikon yang didoping dengan atom trivalent akan menghasilkan hole, dan inilah yang disebut dengan semikonduktor tipe P atau positif. Atom trivalent disebut juga sebagai ayom akseptor, yaitu aluminiumboron, dan gallium.
Sumber Rujukan:
·         Siswoyo. 2008.  Teknik Listrik Industri Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


          Gambar 4: Semikonduktor Tipe P (Siswoyo. Teknik Listrik Industri Jilid 2)
Share:

State University of Malang

All About OVANLORD'S LIBRARY

Ovi Andianto. Diberdayakan oleh Blogger.

My Social Media