PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA ARUS DASAR LAUT
DI PERAIRAN LAUT INDONESIA
Untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Dasar Konversi Energi Listrik
Yang dibina oleh Bapak Arif Nur Afandi
Di susun oleh :
1.
Ema Novia Rahma NIM.140534603694
2.
Husnul Khotimah NIM.140534603964
3.
Ovi Andianto NIM.140534602712
4.
Resy Cahyanti NIM.140534602952
S1 PTE – C 2014
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO
Desember
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Energi listrik telah menjadi
kebutuhan pokok dan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Namun demikian saat ini hanya 53 % dari jumlah total penduduk Indonesia yang
memiliki akses pada jaringan tenaga listrik yang telah ada. Sementara 47%
penduduk Indonesia yang hidup di daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik
karena keterbatasan infrastruktur dan kapasitas pembangkit listrik yang
tersedia. Secara umum potensi listrik yang bersumber dari energi terbarukan di
Indonesia cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu sumber
energi yang terbarukan dan ramah terhadap lingkungan tersebut adalah tenaga
air.
Arus laut merupakan salah satu energi
yang ramah lingkungan yang tidak akan pernah habis tidak seperti halnya dengan
energi fosil. Di Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga
dimungkinkan terbentuk arus laut sebagai akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari
yang mengalami percepatan.
Arus air laut adalah
pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan
dunia (Hutabaratdan Evans, 1986). Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara
lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas
air, gaya Coriolis, arus permukaan, upwellng , downwelling. Dalam
makalah ini penulisan akan membahas tentang pengertian arus laut,
pengertian pembangkit listrik, bagaimana kondisi arus laut yang
berpotensi sebagai pembangkit listrik di Indonesia bagian timur, serta bagaimana
proses dan cara pengubahan arus laut menjadi listrik dengan turbin. Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Laut dan
atmosfer bergandengan sangat erat (strongly
coupled), sehingga perubahan salah satu komponen akan merubah komponen sistem iklim
lain. Karakteristik iklim wilayah Indonesia adalah campuran antara darat dan laut
yang membentuk benua maritim.
Prinsip yang
dikembangkan pada aplikasi teknologi pemanfaatan energi dari laut adalah
melalui konversi tenaga kinetik masa air laut menjadi tenaga listrik. Tercatat
beberapa negara telah berhasil melakukan instalasi pembangkit energi listrik
dengan memanfaatkan energi arus dan pasang surut, mulai dari prototype turbin
hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2 MW/turbin, seperti
di Skotlandia, Swedia, Perancis, Norwegia, Inggris, Irlandia Utara,
Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Dasar
Ada 3 gerakan air laut yang akan
kita bahas yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut :
1. Arus Laut.
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut
dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun
secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh gerakan itu seperti gaya coriolis,
yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan
mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi
selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam
(ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di
belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya
coriolis dikenal dengan spiral ekman. Menurut letaknya arus dibedakan menjadi
dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di
permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah
permukaan laut.
2. Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang
paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar
terjadinya gelombang laut. Adapun prisnsipnya adalah sebagai berikut : “ Jika
ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu
sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang ”. Gelombang
terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
a. Angin : Gelombang terjadi karena
adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan
arah angin.
b. Menabrak pantai : elombang yang
sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan
terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan
berlawanan dengan arah datangnya gelombang
c. Gempa bumi : Gelombang laut
terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung
laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut.
Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang
“tsunami”. Gerakan permukaan
gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:
·
Gerak
osilasi yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak
osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya
gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah
yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi
dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut
breaker atau gelora.
·
Gerak
translasi yaitu gelombang osilasi yang telah pecah yang kemudian menuju garis
pantai arah geraknya searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan
mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal
dengan istilah Surf.
·
Gerak
swash dan Back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai.
Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back
swash
3. Pasang Surut. (ocean ride) Pasang naik dan pasang surut
merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan
dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi
:
“Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan
kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya”.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya
makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari
pada jarak ke bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak
dipengaruhi oleh bulan. Ada 2 macam pasang surut antara lain : padang Purnama
dan Perbani.
2.
Prinsip
Kerja
Dalam sistem pembangkitan arus dasar laut ada beberapa peralatan
penting yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan hingga tenaga
listrik dihasilkan yang nantinya akan disalurkan kepada para konsumen.
Peralatan tersebut antara lain :
a)
Mesin konversi energi arus dasar
laut berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik yang dihasilkan oleh arus
kemudian dialirkan ke turbin
b)
Turbin berfungsi untuk mengubah
energi kinetik arus menjadi energi mekanik yang dihasilkan oleh perputaran
rotor pada turbin
c)
Generator , didalam generator
ini energi mekanik dalam turbin diubah
kembali menjadi energy listrik atau boleh dikatakan generator ini sebagai
pembangkit tenaga listrik
3. Pembangkit Energi Listrik
Turbin ini bergerak dikarenakan adanya arus/gelombang dasar laut yang disebabkan oleh pergerakan lempengan bumi. Turbin ini dirancang mengikuti aliran atau flow arus laut. Sistem ini
ditanamkan ke dasar laut agar tidak terbawa arus laut yang kencang.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan di atas maka dapat
di tarik kesimpulan bahwa:
1. Yang di maksud dengan Arus air laut adalah pergerakan massa
air secara vertical dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya atau gerakan
air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia
2. Berdasarkan hasil pantauan satelit Arus laut di
perairan Indonesia bersifat dinamis. Yang diverifikasi lewat pengukuran oceanografis
di laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik
menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kita ini.
Pergerakan arus lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo, mempengaruhi perubahan
iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti El Nino dan
La Nina, serta berdampak pada kondisi pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.
3. Dalam sistem pembangkitan arus dasar laut ada beberapa peralatan
penting yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan hingga tenaga
listrik dihasilkan yang nantinya akan disalurkan kepada para konsumen.
Peralatan tersebut antara lain :
·
Mesin konversi energi arus dasar
laut berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik yang dihasilkan oleh arus
kemudian dialirkan ke turbin
·
Turbin berfungsi untuk mengubah
energi kinetik arus menjadi energi mekanik yang dihasilkan oleh perputaran
rotor pada turbin
·
Generator , didalam generator
ini energi mekanik dalam turbin diubah
kembali menjadi energy listrik atau boleh dikatakan generator ini sebagai
pembangkit tenaga listrik
DAFTAR RUJUKAN
·
0 komentar:
Posting Komentar