Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja
Pengertian
Suatu usia
dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia
dimana anak tidak merasa bahwa dirinya di bawah tingkat orang yang lebih tua,
melainkan merasa sama atau sejajar. Masa remaja ini biasanya terjadi pada saat seseorang
menginjak bangku SMP dan SMA yaitu usianya sekitar 13-21 tahun.
Seperti
halnya masa anak-anak, pada masa remaja ini pula terjadi pertumbuhan fisik yang
terjadi pada seorang remaja. Pertumbuhan yang terjadi biasanya adalah :
1. Terjadi pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi).
2. Terjadi pertumbuhan payudara (wanita).
3. Tumbuh bulu yang halus yang berwarna gelap di tangan dan kakinya.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting
6. Terjadi peristiwa haid (wanita).
7. Tumbuh bulu-bulu pada ketiak
8. Testis membesar (bagi laki-laki)
9. Terjadi perubahan nada suara.
10. Mengalami ejakulasi/mimpi basah (laki-laki)
11. Rambut-rambut di wajah bertambah.
12. Tumbuh bulu di dada dan kaki.
1. Terjadi pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi).
2. Terjadi pertumbuhan payudara (wanita).
3. Tumbuh bulu yang halus yang berwarna gelap di tangan dan kakinya.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting
6. Terjadi peristiwa haid (wanita).
7. Tumbuh bulu-bulu pada ketiak
8. Testis membesar (bagi laki-laki)
9. Terjadi perubahan nada suara.
10. Mengalami ejakulasi/mimpi basah (laki-laki)
11. Rambut-rambut di wajah bertambah.
12. Tumbuh bulu di dada dan kaki.
Perkembangan
merupakan hal yang pasti terjadi pada setiap masa sesorang manusia begitu pula
pada masa remaja. Perkembangan yang terjadi pada masa remaja antara lain :
Bertambahnya kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang majemuk dan mulai
berfikir dengan mempertimbangkan hal-hal yang mungkin disamping hal yang nyata.
Dengan kata lain pada masa remaja ini terjadi perkembangan pemikiran menuju
kedewasaan.
Seorang
remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam
tiga tahap secara berurutan (Kimmel, 1995: 16):
Tahap yang
pertama adalah remaja awal, di mana tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya sebagai remaja adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik
dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karena remaja
pada usia tersebut mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis,
seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, panjang
organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut,
payudara, panggul, dan sebagainya.
Tahapan
yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utama adalah
mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan
hubungan dengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan
pertemanan; dan belajar menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah
seksualitas.
Tahapan
yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama bagi individu
adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja madya, namun
berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua,
membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan
membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap
nilai dan sistem etik.
Demikianlah,
penjelasan mengenai tugas-tugas perkembangan remaja sebagai satu bagian dalam
memahami remaja sebagai suatu masa transisi. Diharapkan, pada saat ini kita
telah sampai pada pemahaman bahwa sesungguhnya masa remaja adalah masa transisi
yang menjembatani masa kanak-kanak yang tidak matang ke masa dewasa yang
matang. Macam transisi yang berbeda akan membawa pengaruh yang berbeda pula
bagi individu yang mengalaminya. Demikian pula dengan bagaimana cara kita melihat
transisi tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita dapat memahami apa yang
dialami dan dirasakan oleh remaja. Selanjutnya, kita akan melihat perubahan dan
perkembangan apa yang dialami oleh individu selama masa remajanya.
Menurut
Havighurst, tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagaipberikut: :
1.
Menerima keadaan fisik dirinya
sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Walaupun kedengarannya
sederhana dan mudah diucapkan, menerima keadaan fisik diri sendiri sering kali
menjadi masalah yang cukup besar bagi remaja. Banyak di antara kita yang sulit
menerima kenyataan bahwa kita berkulit gelap atau tidak setinggi dan selangsing
teman sebaya. Perasaan tidak puas ini kemudian membuat kita selalu dilanda
perasaan minder, sehingga malas bergaul apalagi pergi ke pesta. Perasaan ini
menutupi kenyataan, misalnya bahwa kita sebetulnya punya sepasang mata yang
indah. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya fokuskan perhatian ke kelebihan kita
dan jadikan itu sebagai daya tarik. Selain itu, hilangkan dari pikiran apa yang
selama ini selalu ditanamkan oleh lingkungan kita, bahwa cewek harus cantik,
putih, tinggi, dan langsing untuk dapat disebut sebagai cewek sejati, sedangkan
cowok harus berbadan kekar, berbulu, dan bersuara dalam untuk bisa dikatakan jantan.
Karena, kalau kita memang enggak punya gen untuk dapat berpenampilan seperti
itu, kita cuma jadi gelisah dan enggak puas diri selamanya, sehingga lupa bahwa
kita punya banyak potensihdiri.
2.
Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Usaha untuk mencapai kemandirian
emosional bisa membuat remaja melawan keinginan atau bertentangan pendapat
dengan orangtuanya. Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolak dan emosional,
pertentangan pendapat ini sering kali membuat remaja menjadi pemberontak di
rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama apabila orangtua
bersikap otoriter, remaja cenderung untuk mencari jalan keluar di luar rumah,
yaitu dengan cara bergabung dengan teman-teman sebaya yang senasib. Sebetulnya,
curhat dengan teman sebaya tidak ada salahnya, selama teman sebaya itu bisa
membantu mendapatkan solusi yang baik. Namun, sering kali karena yang dihadapi
adalah remaja seusia yang punya masalah yang kurang lebih sama dan sama-sama
belum berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang sama, bisa jadi solusi yang
ditawarkan kurang bijaksana. Karena itu, kita perlu selalu ingat bahwa untuk
melepaskan diri secara emosional dari orangtua pun, bisa dilakukan dengan
meminta dukungan orangtua ataupun orang dewasa yang ada di sekitar kita.
Tentunya bukan dengan cara meminta mereka untuk memecahkan masalah kita, tapi
lebih kepada memahami keinginan kita untuk dipahami sebagai individu yang
beranjak dewasa dan tidak inginoterlaluktergantungolagiokepadaomereka.
3.
Mencapai suatu hubungan dan
pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya. Sehingga, remaja
akan mampu bergaul secara baik dengan kedua jenis kelamin, baik laki-laki
maupun perempuan. Kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan ini juga
dipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang dialami seorang remaja dengan
orang-orang dari kedua jenis kelamin. Tapi, hal ini sama sekali tidak berarti
bahwa kalau kita sekolah di sekolah khusus cowok atau khusus cewek, kemampuan
kita untuk bergaul secara matang dengan jenis kelamin lain akan terganggu.
Karena di sekolah kan juga ada guru, petugas perpustakaan dan kebersihan dari
jenis kelamin lain, dan kita juga berinteraksi dengan mereka. Selain itu,
pergaulan tidak terbatas di sekolah saja. Ketika kita pulang, di rumah dan di
lingkungan sekitar juga terdapat kenalan pria dan wanita. Jadi, temen-temen di
SMU Tarakanita, SMU Pangudi Luhur, ataupun sekolah khusus lainnya, enggak perlu
khawatir. Kemampuan untuk berinteraksi dengan seimbang itu hanya dapat
terganggu apabila kita sendiri yang memang menciptakan batasan untukobergaul.
4.
Dapat menjalankan peran sosial
maskulin dan feminin. Peran sosial yang dimaksud di sini adalah seperti yang
diharapkan masyarakat, dan bergeser sesuai dengan peralihan zaman. Apabila pada
zaman dahulu secara sosial dianggap baik bila laki-laki mencari nafkah di luar
rumah sedangkan perempuan mengurus rumah tangga, dengan timbulnya kesadaran
akan kesetaraan jender sekarang ini tidak harus demikian. Sehingga, yang paling
penting untuk dipahami adalah sebagai anggota dari satu jenis kelamin, kita
jangan sampai kemudian merasa berhak untuk mensubordinasi atau memperlakukan
anggota jenis kelamin lain secara buruk atau semena-mena, baik di publik
(masyarakat) maupun domestik (rumahotangga).
5.
Berperilaku sosial yang bertanggung
jawab. Idealnya, seseorang tentu diharapkan untuk berpartisipasi demi kebaikan
atau perbaikan di lingkungan sosialnya, namun bila hal itu belum bisa
dijalankan, minimal yang harus dilakukan adalah tidak menjadi beban bagi
masyarakat atau lingkungan sosialnya. Karena itulah, remaja yang terlibat
tawuran sampai menghancurkan fasilitas umum tentu tidak dapat dianggap telah
melampaui tugas perkembangan yang satu iniodenganosukses.
6.
Mempersiapkan diri untuk memiliki
karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial. Setelah
melepaskan diri dari ketergantungan emosional dengan orangtua atau orang dewasa
lain, tugas yang menanti remaja adalah juga melepaskan diri dari ketergantungan
finansial dari mereka. Karena itulah, belajar bekerja juga merupakan hal yang
perlu dilakukan oleh remaja, betapapun kecil penghasilan yang diperoleh. Dengan
demikian, diharapkan pada saatnya nanti kita bisa siap terjun dan bekerja di
masyarakat.
7.
Mempersiapkan perkawinan dan
membentuk keluarga. Dengan dilaluinya tugas perkembangan yang telah disebutkan
tadi yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk bergaul dengan sesama maupun
lawan jenis, diharapkan pergaulan ini akan dapat membawa ke langkah selanjutnya
yaitu untuk memilih pasangan hidup yang sesuai dan mulai mempersiapkan diri
membentuk keluarga.
8.
Memperoleh perangkat nilai dan
sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di
masyarakat. Keberhasilan remaja melaksanakan tugas perkembangan ini ditandai
dengan, misalnya, kesuksesannya meredam serta mengendalikan gejolak emosi
maupun seksualnya sehingga dapat hidup sesuai dengan norma dan etika yang
berlaku. Untuk dapat memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai
ini, remaja dapat memiliki role model atau seseorang yang dijadikan tokoh idola
yang tingkah lakunya kemudian diteladani.
Masa remaja mempunyai ciri tertentu
yang membedakan dengan periode sebelumnya, Ciri-ciri remaja menurut Hurlock
(1992), antara lain :
1.
Masa remaja sebagai periode yang
penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan
dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya.
2.
Masa remaja sebagai periode
pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat
dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi
waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
3.
Masa remaja sebagai periode perubahan,
yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa
yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan
kebebasan.
4.
Masa remaja sebagai masa mencari
identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya
dan apa peranannya dalam masyarakat.
5.
Masa remaja sebagai masa yang
menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung
berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang
membuatobanyakoorangotuaomenjadiotakut.
6.
Masa remaja adalah masa yang tidak
realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah
jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan
bukan sebagaimana adanya terlebih dalamocita-cita.
7.
Masa remaja sebagai masa dewasa.
Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan
kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir
atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan
obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku
ini akan memberikan citrapyangpmerekapinginkan.
Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri
remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri
dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas
perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.
0 komentar:
Posting Komentar